Kamis, 27 Juni 2013

Kotawaringin Barat Dorong Integrasi Sawit-Sapi

Sawit-centre.com, Kalimantan Tengah-Bukan rahasia lagi Indonesia sebagai penghasil crude palm oil terbesar di dunia. Melihat hal tersebut Kotawaringin Barat Provinsi Kalimantan Tengah mendorong integrasi sawit-sapi.

Seperti diketahui berdasarkan catatan Ditjen Perkebunan Kementerian Pertanian total luas perkebunan sawit di Indonesia telah menapai 9 juta hectare (ha), terdiri dari Perkebunan Besar seluas 5,24 juta (58,27%) dan Perkebunan Rakyat seluas 3,75 juta (41,73%). Sedangkan untuk Propinsi Kalimantan Tengah, sendiri luasnya mencapai 1 juta ha atau sekitar 11,15 % dari luas areal kelapa sawit nasional.

Dari 1 juta ha, Kabupaten Kotawaringin Barat luasnya 215,75 ribu ha atau 21,5 % luas perkebunan kelapa sawit Kalimantan Tengah, dimana seluas 41 ribu Ha (19,04 %) merupakan perkebunan rakyat. “Dari luasan tersebut Kotawaringin Barat berkomitmen untuk mendorong integrasi sawit-sapi,” ungkap Herdradjat Natawidjaya Direktur Tanaman Tahunan Kementerian Pertanian disela-sela acara seminar integrasi sawit-sapi di Kalimantan Tengah.

Lebih lanjut, Herdradjat menerangkan dari luas areal tersebut seumpama 1 ha perkebunan sawit meiliki 2 ekor sapi dengan berat badan sekitar 300 kg/ekor. Maka setiap harinya akan menghasilkan kotoran basah sekitar 20 kg/ekor dan urine 10 liter/ekor. Sehinga untuk 2 ekor sapi, rata-rata akan menghasilkan minimal 40 kg kotoran padat basah dan 20 liter urine/hari. Berarti, setiap tahun 2 ekor sapi akan menghasilkan kotoran padat basah 14 ton dan urine 7 ribu liter.

Dengan begitu petani akan mengurangi biaya pembelian pupuk. Bahkan dengan menggunakan pupuk organik justru dapat meningkatkan produktivitas. Pasalanya rata-rata produktivitas perkebunan rakyat kelapa sawit sekitar 16 ton tandan buah segar (TBS)/ha.

Melihat hal tersebut, maka integrasi sawit-sapi berpotensi meningkatkan produktivitas, serta ramah lingkungan. “Saya berharap integrasi sawit-sapi ini dapat terwujud. Sehinga 15 tahun kedepan, yaitu sekitar tahun 2030 akan terwujud kawasan pertanian tanpa limbah berbasis tanaman kelapa sawit,” pungkas Herdradjat. Yuwono Ibnu Nugroho


Sumber :
http://www.sawit-centre.com/index.php?option=com_content&view=article&id=400&catid=25&Itemid=27
22 Mei 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar