Keppres Nomor 82 Tahun 1995 tentang Pengembangan Lahan Gambut Untuk Pertanian Tanaman Pangan di Kalimantan Tengah telah mendasari pelaksanaan proyek pengembangan lahan gambut (PLG) untuk pertanian tanaman pangan dalam upaya untuk memenuhi kebutuhan pangan nasional. Proyek ini berhasil membuka areal baru pertanian (ekstensifkasi), meningkatkan intensitas tanam, memanfaatkan lahan-lahan berawa, membangun berbagai jenis saluran, pintu-pintu air, mencetak sawah, jalan dan jembatan, sarana permukiman, serta mendatangkan transmigran baik dari luar maupun lokal. Semua itu dilakukan oleh dan dengan anggaran berbagai departemen selama 4 sampai 5 tahun.
Info KALTENG
Kliping Internet 458
Kamis, 27 Juni 2013
Pembagian Daerah Otonomi Di Prov Kalimantan Tengah
Kalimantan Tengah adalah salah sebuah provinsi di Indonesia yang terletak di pulau Kalimantan. Ibukotanya adalah Kota Palangka Raya. Kalimantan Tengah memiliki luas 157.983 km² dan berpenduduk sekitar 2.202.599 jiwa, yang terdiri atas 1.147.878 laki-laki dan 1.054.721 perempuan (hasil Sensus Penduduk Indonesia 2010).
Selengkapnya http://id.wikipedia.org/wiki/Kalimantan_Tengah
Provinsi ini mempunyai 13 kabupaten dan 1 kota.
1 Kabupaten Barito Selatan (Ibukota : Buntok)
2 Kabupaten Barito Timur (Tamiang Layang)
3 Kabupaten Barito Utara (Muara Teweh)
4 Kabupaten Gunung Mas (Kuala Kurun)
5 Kabupaten Kapuas (Kuala Kapuas)
6 Kabupaten Katingan (Kasongan)
7 Kabupaten Kotawaringin Barat (Pangkalan Bun)
8 Kabupaten Kotawaringin Timur (Sampit)
9 Kabupaten Lamandau (Nanga Bulik)
10 Kabupaten Murung Raya (Purukcahu)
11 Kabupaten Pulang Pisau (Pulang Pisau)
12 Kabupaten Sukamara (Sukamara)
13 Kabupaten Seruyan (Kuala Pembuang)
14 Kota Palangka Raya
Peta 1
Peta 2
Selengkapnya http://id.wikipedia.org/wiki/Kalimantan_Tengah
Provinsi ini mempunyai 13 kabupaten dan 1 kota.
1 Kabupaten Barito Selatan (Ibukota : Buntok)
2 Kabupaten Barito Timur (Tamiang Layang)
3 Kabupaten Barito Utara (Muara Teweh)
4 Kabupaten Gunung Mas (Kuala Kurun)
5 Kabupaten Kapuas (Kuala Kapuas)
6 Kabupaten Katingan (Kasongan)
7 Kabupaten Kotawaringin Barat (Pangkalan Bun)
8 Kabupaten Kotawaringin Timur (Sampit)
9 Kabupaten Lamandau (Nanga Bulik)
10 Kabupaten Murung Raya (Purukcahu)
11 Kabupaten Pulang Pisau (Pulang Pisau)
12 Kabupaten Sukamara (Sukamara)
13 Kabupaten Seruyan (Kuala Pembuang)
14 Kota Palangka Raya
Peta 1
Peta 2
Mengapa Palangkaraya Paling Pas Jadi Ibukota
VIVAnews - Pertama, Palangkaraya terletak di tengah-tengah republik. Ada beberapa alasan lagi.Pimpinan Komisi II DPR yang membidangi pemerintahan dalam negeri menilai Palangkaraya, Ibukota Provinsi Kalimantan Tengah, paling tepat menjadi Ibukota Republik Indonesia menggantikan Jakarta. Ada beberapa alasan Palangkaraya paling pas menjadi pusat pemerintahan.
"Secara geografis, Palangkaraya yang berada di Kalimantan terletak di titik tengah Indonesia," ujar Ketua Komisi II Chairuman Harahap kepada VIVAnews.
"Secara geografis, Palangkaraya yang berada di Kalimantan terletak di titik tengah Indonesia," ujar Ketua Komisi II Chairuman Harahap kepada VIVAnews.
Sejarah Kota Palangkaraya
Terbentuknya Provinsi Kalimantan Tengah melalui proses yang cukup panjang sehingga mencapai puncaknya pada tanggal 23 Mei 1957 dan dikuatkan dengan Undang-Undang Darurat Nomor 10 tahun 1957, yaitu tentang Pembentukan Daerah Swatantra Tingkat I Kalimantan Tengah. Sejak saat itu Provinsi Kalimantan Tengah resmi sebagai daerah otonom, sekaligus sebagai hari jadi Provinsi Kalimantan Tengah.
Sedangkan tiang pertama Pembangunan Kota Palangka Raya dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia SOEKARNO pada tanggal 17 Juli 1957 dengan ditandai peresmian Monumen/Tugu Ibu Kota Provinsi Kalimantan Tengah di Pahandut yang mempunyai makna:
Sedangkan tiang pertama Pembangunan Kota Palangka Raya dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia SOEKARNO pada tanggal 17 Juli 1957 dengan ditandai peresmian Monumen/Tugu Ibu Kota Provinsi Kalimantan Tengah di Pahandut yang mempunyai makna:
Kota Palangkaraya
Kota Palangka Raya atau Palangkaraya adalah sebuah kota sekaligus merupakan ibu kota Provinsi Kalimantan Tengah. Kota ini memiliki luas wilayah 2.400 km² dan berpenduduk sebanyak 220.962 jiwa dengan kepadatan penduduk rata-rata 92.067 jiwa tiap km² (hasil Sensus Penduduk Indonesia 2010). Sebelum otonomi daerah pada tahun 2001, Kota Palangka Raya hanya memiliki 2 kecamatan, yaitu: Pahandut dan Bukit Batu. Kini secara administratif, Kota Palangka Raya terdiri atas 5 kecamatan, yakni: Pahandut, Jekan Raya, Bukit Batu, Sebangau, dan Rakumpit.
Sejarah Kabupaten Seruyan
Sebelum tahun 1880
Wilayah Seruyan terdiri dari 13 kampung yang waktu itu disebut “shoofd” pejabat pemerintahannya disebut “Asisten Kiai’ sedangkan kedudukan pemerintahannya langsung dari Sampit. Kampung-kampung tersebut adalah Kampung Beratih (sekarang Kuala Pembuang), Kampung Telaga Pulang, Kampung Sembuluh, Kampung Pembuang Hulu, Kampung Asam, Kampung Durian Kait, Kampung Sandul, Kampung Sukamandang, Kampung Rantau Pulut, Kampung Tumbang Kale, Kampung Tumbang Manjul, Kampung Sepundu Hantu, Kampung Tumbang Darap
Wilayah Seruyan terdiri dari 13 kampung yang waktu itu disebut “shoofd” pejabat pemerintahannya disebut “Asisten Kiai’ sedangkan kedudukan pemerintahannya langsung dari Sampit. Kampung-kampung tersebut adalah Kampung Beratih (sekarang Kuala Pembuang), Kampung Telaga Pulang, Kampung Sembuluh, Kampung Pembuang Hulu, Kampung Asam, Kampung Durian Kait, Kampung Sandul, Kampung Sukamandang, Kampung Rantau Pulut, Kampung Tumbang Kale, Kampung Tumbang Manjul, Kampung Sepundu Hantu, Kampung Tumbang Darap
Pemkab Sukamara Kembangkan Wisata Pantai
Pariwasata di Kabupaten Sukamara cukup potensial untuk dikembangkan. Seperti pantai, wisata alam, dan seni budaya. Upaya apa saja yang dilakukan Pemkab setempat, berikut ini ulasannya. UNTUK objek wisata pantai yang berpotensi untuk dikembangkan seperti Pantai Kuala Jelai, Tanjung Nipah, Tanjung Selaka, Sungai Ramis dan Pantai Jorong.
Catatan Perjalanan: Kabupaten Sukamara
“Besok ke Sukamara, naik motor.” Begitulah jawab saya ketika rekan-rekan bertanya tentang waktu dan jenis transportasi yang saya gunakan ke Kabupaten Sukamara. Saya ke Sukamara atas perintah tugas pimpinan redaksi untuk membantu koresponden di sana yang tampaknya sudah jarang mengirim berita untuk medianya. Saya menggantikan Dewi, wartawan sebelumnya yang bertugas di sini terlebih dahulu.
Peta Kabupaten Sukamara
Peta Kabupaten Sukamara Klik Di Sini
Berdasarkan Perda No.2/2006, Kabupaten Sukamara terdiri dari lima buah kecamatan, yaitu:
Kecamatan Balai Riam, memiliki 8 desa.
Kecamatan Jelai, memiliki 5 desa.
Kecamatan Pantai Lunci, memiliki 4 desa.
Kecamatan Permata Kecubung, memiliki 7 desa.
Kecamatan Sukamara, memiliki 8 desa.
Sejarah Kabupaten Sukamara
Sekitar Tahun 1800, datanglah seorang perantau bernama DATOK NAHKODA MUHAMMAD TALIB dan istrinya, datang kesuatu tempat yang pada saat itu belum berpenghuni. Asal beliau dari kampung Sungai Kedayan Brunai Darussalam. Ia membuka pemukiman pada saat itu.
Secara historis Sukamara yang asal muasal sebuah kampung bernama JELAI KERTA BARU merupakan perbatasan wilayah dua kerajaan yaitu Kerajaan Matan yang berpusat di Kabupaten Ketapang dan Kerajaan Kotawaringin. Daerah perbatasan kedua kerajaan tersebut diantaranya adalah Sungai Bila dan Sungai Mapam dan batas sebelah barat adalah Sungai Tabuk.
Secara historis Sukamara yang asal muasal sebuah kampung bernama JELAI KERTA BARU merupakan perbatasan wilayah dua kerajaan yaitu Kerajaan Matan yang berpusat di Kabupaten Ketapang dan Kerajaan Kotawaringin. Daerah perbatasan kedua kerajaan tersebut diantaranya adalah Sungai Bila dan Sungai Mapam dan batas sebelah barat adalah Sungai Tabuk.
Potensi Pariwisata di Kabupaten Pulang Pisau
Terdapat Banyak Potensi Pariwisata di Kabupaten Pulang Pisau yang dapat dikembangkan menjadi Objek Wisata Unggulan. Potensi-potensi yang ada seperti keindahan alam misalnya : Pantai Cemantan, Danau Sabuah, Pulau Mintin, Danau Lais, danau Sabatu dll. Disamping pemandangan Alam, terdapat juga potensi pariwisata Budaya misalnya : Rumah Betang Bontoi, Rumah Tua Jaga Bahen, Rumah Tua Matal Uning, Sandung Bukit Rawi, dll.
Selengkapnya :
http://mudaryaketutblog.wordpress.com/2013/04/03/potensi-potensi-pariwisata-di-kabupaten-pulang-pisau/
Selengkapnya :
http://mudaryaketutblog.wordpress.com/2013/04/03/potensi-potensi-pariwisata-di-kabupaten-pulang-pisau/
Nikmatnya Durian Pulang Pisau
Setiap liburan pasti ke Pulang Pisau berkunjung ke kampung ayah saya. Di sana banyak sekali pepohonan termasuk buah durian. Apabila kita ke kota Palangkaraya pasti melewati jalan Lintas Kalimantan, kabupaten Pulang Pisau. Dari dalam mobil pun tercium aroma durian yang khas. Terlihat banyak sekali pedagang yang berjualan di pinggir jalan. Bukan hanya itu, pembeli pun bersinggahan di pondok-pondok yang menjual buah berduri yang beraroma menyengat itu. Ada yang membeli sebagai oleh-oleh, ada juga yang langsung makan di tempat.
Selengkapnya:
http://mulianirahmahpbsi.blogspot.com/2013/06/nikmatnya-durian-pulang-pisau.html
Selengkapnya:
http://mulianirahmahpbsi.blogspot.com/2013/06/nikmatnya-durian-pulang-pisau.html
Sekilas Tentang Hutan Desa di Kabupaten Pulang Pisau
Profile desa
Kecamatan Kahayan Hilir berada di Kabupaten Pulang Pisau, Provinsi Kalimantan Tengah. Desa yang mengusulkan Hutan desa di Kecamatan ini adalah Desa Gohong, kelurahan Kalawa, Desa Mantaren I dan Desa Buntoi.
Mata Pencaharian
Sumber ekonomi utama masyarakat di desa-desa ini adalah Kebun karet dan kebun buah, dan sisanya adalah sector pemerintah dan wirausaha (Pedagang, tukang, pengrajin dan nelayan). Mata pencaharian utama masyarakat adalah dari menyadap karet (mamantat gita). Dimana penghasilan menyadap karet dihitung dengan berat harga karet yang harga ditentukan oleh pengumpul atau pembeli. Penghasilan rata – rata bila dihitung pendapatan dalam tiap hari yang dilakukan oleh satu orang adalah berkisar diantara 15 – 25 kilogram karet, dan tergantung kemampuan seserorang dalam menyadap karet atau luasan kebun karet yang dimiliki (1-2 hektar).
Selengkapnya :
http://berita.borneoclimate.info/2013/02/08/sekilas-tentang-hutan-desa-di-kabupaten-pulang-pisau-provinsi-kalimantan-tengah/
Kecamatan Kahayan Hilir berada di Kabupaten Pulang Pisau, Provinsi Kalimantan Tengah. Desa yang mengusulkan Hutan desa di Kecamatan ini adalah Desa Gohong, kelurahan Kalawa, Desa Mantaren I dan Desa Buntoi.
Mata Pencaharian
Sumber ekonomi utama masyarakat di desa-desa ini adalah Kebun karet dan kebun buah, dan sisanya adalah sector pemerintah dan wirausaha (Pedagang, tukang, pengrajin dan nelayan). Mata pencaharian utama masyarakat adalah dari menyadap karet (mamantat gita). Dimana penghasilan menyadap karet dihitung dengan berat harga karet yang harga ditentukan oleh pengumpul atau pembeli. Penghasilan rata – rata bila dihitung pendapatan dalam tiap hari yang dilakukan oleh satu orang adalah berkisar diantara 15 – 25 kilogram karet, dan tergantung kemampuan seserorang dalam menyadap karet atau luasan kebun karet yang dimiliki (1-2 hektar).
Selengkapnya :
http://berita.borneoclimate.info/2013/02/08/sekilas-tentang-hutan-desa-di-kabupaten-pulang-pisau-provinsi-kalimantan-tengah/
Pulang Pisau, Kota Kecil Banyak Cerita
Nggak pernah terpikirkan sebelumnya bahwa saya akan menginjakkan kaki di Kabupaten Pulang Pisau di Propinsi Kalimantan Tengah. Pulang Pisau termasuk Kabupaten baru di Kalimantan Tengah. Disebut Kabupaten tapi segala infrastrukturnya masih sangat terbatas. ATM satu-satunya di sana hanya ada BRI, listrik juga sering mati, jaringan telekomunikasi juga terbatas.
Bahan bakar motor pun juga susah, ngomongin bahan bakar alias bensin. Jangankan di Pulang Pisau, di Palangkaraya yang termasuk Ibu Kota Propinsi saja susahnya minta ampun. POM bensin sering tutup tidak beroperasi karena tidak adanya stok BBM, kalau sudah begitu terpaksa beli eceran di jalan yang harganya sudah pasti di atas harga normal, bahkan ditemui di jalan se-liter itu 10 ribu rupiah. Parah. Kalimantan itu kaya tapi kenapa segala sesuatunya susah, hampir seperti tidak diperhatikan pemerintah.
Selengkapnya :
http://goexperience.gonla.com/2012/10/16/pulang-pisau-kota-kecil-banyak-cerita/
Bahan bakar motor pun juga susah, ngomongin bahan bakar alias bensin. Jangankan di Pulang Pisau, di Palangkaraya yang termasuk Ibu Kota Propinsi saja susahnya minta ampun. POM bensin sering tutup tidak beroperasi karena tidak adanya stok BBM, kalau sudah begitu terpaksa beli eceran di jalan yang harganya sudah pasti di atas harga normal, bahkan ditemui di jalan se-liter itu 10 ribu rupiah. Parah. Kalimantan itu kaya tapi kenapa segala sesuatunya susah, hampir seperti tidak diperhatikan pemerintah.
Selengkapnya :
http://goexperience.gonla.com/2012/10/16/pulang-pisau-kota-kecil-banyak-cerita/
Tugu Equator, Objek Wisata Khas Murung Raya
Tugu Equator yang terletak di kawasan hutan Desa Tumbang Olong, Kecamatan Uut Danum, Kabupaten Murung Raya (Mura), Kalimantan Tengah (Kalteng) akan dijadikan objek wisata baru di daerah tersebut. Bupati Mura, Ir Willy M Yoseph di Puruk Cahu mengatakan bahwa mulai tahun 2009 kami akan mengembangkan tugu equator tersebut menjadi objek wisata andalan daerah tersebut, bahkan di Kalteng. Tugu equator yang merupakan kawasan lintasan garis khatulistiwa di kabupaten pedalaman Kalteng itu dibangun tahun 2001 oleh perusahaan HPH PT Sarang Sapta Putra.
Puncak Bahiyo, “Surga”nya Murung Raya
Di Murung Raya ternyata banyak tersimpan pesona alam yang sangat memukau. Terutama untuk para pecinta alam. Ada banyak riam,gunung dan goa pada Kabupaten paling utara Kalimantan Tengah ini. Untuk menuju kota kabupaten bisa lewat jalur darat dari Palangkaraya ke Puruk Cahu (10 jam perjalanan), dari Banjarmasin - Puruk Cahu (sekitar 12 Jam perjalanan), bisa lewat udara dari palangkaraya-puruk cahu (50 menit) menggunakan pesawat perintis.
Salah satu tempat wisata yg memukau adalah Gunung Bahiyo, yang terletak di Kecamatan Uut Murung, kabupaten murung raya. Gunung yang di bahwanya terdapat goa menyerupai candi ini ditempuh menggunakan jalur darat (sepeda Motor) sekitar 40 menit dari desa Tumbang Olong. Sedangkan dari ibukota kabupaten memerlukan waktu 4 sampai 6 jam perjalanan.
Selengkapnya :
http://wisata.kompasiana.com/jalan-jalan/2013/01/02/puncak-bahiyo-sorganya-murung-raya-520875.html
Salah satu tempat wisata yg memukau adalah Gunung Bahiyo, yang terletak di Kecamatan Uut Murung, kabupaten murung raya. Gunung yang di bahwanya terdapat goa menyerupai candi ini ditempuh menggunakan jalur darat (sepeda Motor) sekitar 40 menit dari desa Tumbang Olong. Sedangkan dari ibukota kabupaten memerlukan waktu 4 sampai 6 jam perjalanan.
Selengkapnya :
http://wisata.kompasiana.com/jalan-jalan/2013/01/02/puncak-bahiyo-sorganya-murung-raya-520875.html
Langganan:
Postingan (Atom)